Rabu, 15 Oktober 2014

teks fabel "LEBAH DAN BURUNG KAKAK TUA"

Pada suatu hari, hiduplah seekor burung kakak tua dan lebah disebuah ranting pohon. Burung kakak tua  adalah teman setianya, mereka selalu hidup bersama. Lebah adalah seekor hewan yang baik hati dan suka menolong dan tentunya kakak tua juga burung yang baik hati
   Hingga pada suatu hari, mereka sepakat untuk mencari makanan di hutan. Dengan tangan kosong dan tubuh mungil mereka bergegas pergi kehutan untuk mencari makanan agar pasokan makanan tak habis. Saat dipertengahan jalan, tiba tiba datang lah seekor burung yang sayang besar. Ternyata burung itu adalah si burung elang yang jahat dan rakus. Karna terkejut, kakak tua panik dan langsung pergi terkocar kacir. Rupanya si elang tersebut melihat kakak tua yang sedang berlari, dengan sigap si elang langsung mengejar kakak tua tersebut.
   Lalu, lebah pun tak tinggal diam, ia mencari akal bagaimana untuk menyelamatkan sahabatnya itu. Ia berlari menuju tempat parakawanannya yang biasa nongkrong di dalam goa tersebut.
setelah berbagai strategi disiapkan, lebah dan parakawannya pun pergi bergegas untuk menghampiri si elang tersebut. Peperangan pun dimulai, segerumbulan lebah pun mengejar si elang dan menyengat tubuh elang tersebut sampai bentol bentol, dan akhirnya si elang itupun kalah. Alhasil, berhasilah parakawanan lebah mengusir elang dan menyelamatkan kakak tua sahabatnya.
   Akhirnya, burung kakak tua pun selamat dari burung elang tersubut. Karna kejadian itu, elang tak berani datang ke hutan itu lagi karna takut kena sengatan para lebah tersebut. Semenjak kejadian itu, burung kakak tua, lebah dan parakawannya pun aman dari marabahaya dan mereka bias mencari makanan tanpa ada yang mengganggu mereka

~tamat


oleh : CHADITTA CHALYSTA ANTONIA
kelas : 8.5

puisi "IBU"

Ibu..
kau yang mengandungku selama 9 bulan
melahirkanku bertaruh kan nyawa
dan kau merawatku dengan kasih sayang
Ibu..
Kau bagaikan malaikat yang selalu ada menemani hariku
mulai dari bayi kau rawat aku
sampai sekarang pun kau tak pernah bosan merawatku
Ibu..
mungkin aku pernah berbuat salah padamu
sampai membuatmu menangis karna ulahku
kau selalu sabar menghadapiku..
terkadang kau memarahiku tapi itu hanya sesaat
Ibu..
kau lah pelita hatiku..
tanpa mu, sepi duniaku
tanpamu juga hidupku tak berarti

Ibu..
maafkan aku,,
walau kata maaf itu hanya sesekali terucap dibibirku
aku sayang padamu ibu, aku tak mau kehilanganmu
terima kasih ibu, karna kau hidup ku menjadi berarti
ibu,, YOU ARE MY EVERYTHINK
J

oleh : CHADITTA CHALYSTA ANTONIA
kelas : 8.5

Teks biografi "kehidupan Yulianty Machmud"

Biografi tentang orang tua :
   Ibu saya bernama Yulianty Machmud, yang lebih senang disapa joyah. Beliau lahir pada tanggal 11 Juli 1971 di Dumai tepatnya di Provinsi riau.
   Sejak kecil, ibu saya sudah terbiasa hidup mandiri dengan keluarga yang biasa dibilang sederhana. Sekarang, ibu saya harus bekerja sendiri karna ayah saya sudah meninggal. Penghasilannya pun tidak terlalu besar untuk menghidupi ke empat anaknya yang sekarang bersamanya. Sebenarnya, jumlah anak ibu saya yaitu enam, abang saya yang paling besar sudah pergi mendahului kami dan kakak saya tinggal bersama tantenya di Sulawesi.
   Untuk mendapatkan penghasilan sendiri, ibu saya memutuskan untuk berjualan di depan rumah, dan setiap saya pulang sekolah, saya yang menggantikan posisi ibu saya berjualan setiap hari. Ibu saya tak pernah letih mencari uang untuk menghidupi dan menbiayai sekolah anak anaknya.
   Namun hal itu tak berlangsung lama, musibah mendatangi ibu saya, Ibu saya jatuh sakit dan tidak bias berjualan pada hari itu , sehingga uang yang disisakan untuk membeli bahan jualan pun habis untuk membeli obat ibu sya. Akhirnya uang itu pun habis dan tidak bisa membeli modal lagi.
   Setelah sembuh ia mencari kerja lagi untuk membiayai kami, ia tak pernah putus asa, ia mencari nafkah dari awal lagi menjadi seorang karyawan di RGM, tepatnya di kota Pekanbaru. Meskipun kami sekeluarga tidak lagi tinggal dirumah kami yang lama, melainkan di rumah adeknya ibuku.
   Ibu saya adalah sosok pekerja keras yang tekun dan bersemangat dalam bekerja, dan ia tak pernah merasa kecil hati. Ia selalu bersyukur dan tak pernah pantang menyerah. Terbukti dari semua kerjanya, akhirnya sekarang kami kembali mempunyai usaha sendiri yaitu jualan lauk didepan rumah, sama halnya dulu waktu pertama kali ibuku berjualan lauk didepan rumah, namun sekarang saya yang bertugas untuk menjaganyanya dan ibu saya masih melanjutkan pekerjaannya sebagai karyawan. Hasilnya pun kini sedikit lebih besar dari sebelumnya, yang mana cukup untuk memenuhi kebutuhan dan membiayai sekolah kami.

   Meskipun sekarang ibu saya sibuk dengan pekerjaannya, ibu saya tak pernah lupa dengan anak anaknya. Ia tak terlalu keras dalam mendidik tatapi cukup disiplin. Kecintaan ibu saya pada kami semua dibuktikan dengan memberikan perhatian dan kasih saying yang tulus untuk kami. Ibu saya adalah sosok orang tua yang luar biasa. ~

oleh : CHADITTA CHALYSTA ANTONIA
kelas : 8.5