Selasa, 16 September 2014

Cerita Fabel "Si Kancil dan Buaya"



SIKANCIL DAN BUAYA
ditulis ulang oleh : Vira Rizki Aranda
kelas : 8.8

Ditengah hutan yang rimba yang penuh dengan beribu bahkan berjuta –juta jenis pepohonan,bermacam ragam panorama alam,mulai pepohonan yang besar dan tinggi,itulah hutan rimba yang subur.Hijau dan rindangnya pepohonan,sungai yang besar membelah hutan,beningnya air adalah mineral alam yang luar biasa.Mulai dari binatang yang kecil,besar maupun buas,seperti Gajah,harimau,gorila,singa,buaya dan juga kancil yang dijuluki sikancil.
Kancil walaupun kecil tapi iya sangat gesit dan cerdas,kancil tangkas dan licik’dalam habitatnya semua hewan-hewan itu adalah rantai makanan,sunagi yang sangat menjijikan itu jugatempat hidupnya banyak binatang seperti ikan,buaya,ular dan lainya,masing-masing saling memangsa dan dimangsa.
Hewan besar penunggusunagi adalah kawalan buaya yang dengan buasnyamemangsa apapun yang terlintas dihadapanya.
Pada suatu hari kawalan Buaya pun mengumpul dipermukaan sungai untuk menanti mangsanya disiang hari,karna pada siang hari semua jenis hewanuntuk melepaskan dahaga pasti turun kesungai mencari air.Kembali kepada cerita sikancil yang cerdik,hewan pemakan rumput dan dedaunan lagi enaknya memakan dedaunan,tiba-tiba terkejut dan melompat,lalu sikancil mengintip ada apa gerangan yang membuat iya tekejut,rupanya seekor harimau sedang mengintipnya,lalu sikancil mengintip harimau danakhirnya mereka saling intip-mengintip,tak lama kemudian harimaupun mendekat untuk menerkam si kancil.Dalam hati harimau berkata”Ini makanan yang paling enak yang ku tunggu-tunggu”,rupanya sikancil terpojok disudut pohon besar dan tak ada jalan untuk melarikan diri,begitu sang raja hutan mendekat hendak menerkamnya,sikancil pun mempunyai ide dan sikancil berkata”Wahai sang raja hutan,ampunilah aku,jangan terkam aku,daging aku ini tak enak sudahlah kecil yang ada hanya tulang”,lalu raja hutanpun berkata”Pucuk dicinta ulam pun tiba,dari pada gak ada sama sekali biar pun sedikit terlepas juga rasa lapar.”
Kancil pun memohon pada harimau,lalu sikancil pun menawarkan seekor babi kepada harimau,harimaupun berpikir,iya juga dari pada aku makan kancil aku gak kennyang,bagus aku terima tawaran sikancil,kalau begitu ayolah kata harimau kepada kancil,tunjukan pada ku dimana babi yang kau janjikan pada ku,jadi sikancil berjalan didepan harimau jalan dibelakang.Dalam perjalanan sikancil terus berpikir bagai mana cara untuk lari dari harimau,sudah jauh mereka berjalan lalu harimaupun bertanya lagi,”Hai sikancil dimana tempat babi yang kau janjikan itu”kita sudah jauh berjalan tak seekor babipun yang ku lihat,sikancil pun berkata disebelah pohon yang didepan kita,harimaupun senang,rupanya sikancil membawa harimau keerah yang gak jauh dari sungai,ternyata babi yang dijanjikan itu tidak ada harimaupun ngamuk dan marah lalu mengejar sikancil,sikancil pun meminta pertolongan,rupanya suara sikancil didengar oleh kawaln buaya yang juga sedang kelaparan,dua ekor buaya sedang menunggu ditepi sungai menunggu kehadiran sikancil untuk dasantapnya,kancilpun tak boleh hilang akal,kancil berkata”ah aku ada ide biar bisa terlepas dari harimau dan bauaya,aku harus menjanjikan makakan yang lebuh enak dan lebih besar dari pada dirinya”,Sikancil menawarkan babi kepada buaya,buaya pun menirima tawaran sikancil,tapi dengan satu syarat kata sikancil berbarislah dengan teratur mulai dari tepi sungai ini samapai keseberang sana kata sikancil,sang buayapun memanggil teman-temanya,tak lama kemudian sang raja hutan pun muncul”Oo....disini kau rupanya sikancil”kali ini kau tak akan kulepaskan lagi kata harimau kepada sikancil,lalu dengan tegas sikancil menjawab”Harimau raja hutan yang bodoh,aku tak akan takut dengan kau walau badan mu besar,kalau kau berani tekamlah aku kata sikancil”,harimau berpikir sejenak,berkata didalam hati,tadi kancil takut dan terbirit-birit,sekarang malah menantang,ada apa gerangan,tak lama kemudian harimau mengejar sikancil,kancilpun dengan sangat cepat melompat keatas kepala buaya yang sudah dari tadi tadi menunggunya,akhirnya sikancil dapat menyebrangi sungai berjembatan badan buaya,selaras berkata”Mampuslah kalian semua sudah ku tipu,kalian badan ja yang besar pikiran tidak ada”.
Lalu buaya-buaya pun mengamuk sambil berkata”awas kau kancil kalau berjumpa sekali lagi akan ku makan kau hidup-hidup.



KITA SEBAGAI MANISIA HARUS RAJIN BELAJAR
,TUNTUTLAH ILMU DARI BUAYAN SAMAPAI KELIANG LAHAT
BELAJAR DIWAKTU KECIL BAGAIKAN MENGUKIR DI ATAS BATU,
BELAJAR SESUDAH DEWASA BAGAIKAN MENGUKIR DIATAS AIR


kelas : 8.8
SMP Negeri 14 Dumai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar